Cutting Cyclus
pameran kolase di Cemara 6 Galeri 2022
pameran Cutting Cyclus adalah pameran bersama yang digagas oleh Forum Lenteng bekerja sama dengan Milisifilem dan Kamartkost. terdiri dari 6 seniman, pameran ini adalah pameran kolase-kolase yang digagas dari interpretasi puisi-puisi karya Sitor Situmorang dan Toeti Heraty, begitu juga dengan interpretasi novel Metamorfosis karya Franz Kafka. pameran ini berlangsung dari 28 November 2022 sampai 28 Januari 2023 di Cemara 6 Galeri yang merupakan museum Toeti Heraty
Pernyataan Terbuka (2022)
Kolase di kertas
ukuran A0
Bicara mengenai bagaimana estetika teks dapat dikembangkan menjadi irama visual dan tekstur dengan grid tertentu. Kolase yang merupakan deformasi bentuk imbage yang ditemukan di majalah (found object) seringkali abai dengan teks-teks yang berkelindan di sekitarnya. Syarifa berusaha memproyeksikan kembali kemungkinan baru dimana teks yang ditemukan dapat dideformasi dan dihadirkan layakya kolase visual yang berfokus pada deformasi image.
Kristus di Medan Perang (2022)
Kolase di kertas
Ukuran A2
kolase dengan grid yang terukur menjadi suatu tantangan baru bagi seniman kolase yang seringkali berfokus pada ketidakberhinggaan dalam mendeformasi objek. Syarifa membuat Kristus di Medan Perang yang merupakan interpretasi dari puisi Sitor Situmorang untuk membayangkan persoalan mengenai humanitas di dalam kolase yang terbatas dengan komposisi grid. menggunakan image yang sangat kecil dan ketelitian dalam mengukur dan menyusun negative space adalah ciri khas dari karya ini. keterbatasan ruang tersebut membuat image di kolase ini terasa organik dan memiliki bentuk yang antropomorfis
Bangun (2022)
Kolase di kertas
ukuran A4
kolase yang terjalin dari sisa-sisa guntingan majalah dengan ukuran yang sangat kecil. karya ini merupakan imajinasi yang terbangun oleh Syarifa ketika membaca puisi karya Sitor Situmorang yang juga berjudul Bangun. kolase ini bermain dengan bentuk bentuk geometris disatukan dengan bentuk biomorfis yang menghasilkan bentuk-bentuk yang dinamis. keberanian Syarifa menggunakan warna-warna yang kuat seperti merah, kuning, dan biru juga membuat karya ini bermain-main dengan negative space di sekitarnya.
